Bebas berimajinasi

Bebas berimajinasi

Total Pageviews

Tuesday, August 28, 2012

LEBARAN DI KAMPUNG PONDOK SAMBI PULO

Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Tak terkecuali Kampung Pondok sambi Pulo yang berada di daerah Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat. Lebaran di sini sangatlah unik dan berbeda dengan lebaran-lebaran yang ada di kota/kampung lain. Seperti yang terjadi pada hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H yang baru lalu.


 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
1 SYAWAL 1433 H
MINAL AIDZIN WAL FAIDIN
 MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Duri Kosambi atau bisa dikenal dengan nama Kampung Pondok sambi  Pulo, adalah sebuah kampung yang berada di daerah Jakarta Barat tepatnya di kelurahan Duri Kosambi kecamatan  Cengkareng Seperti kebanyakan warga lain, warga kampung pondok sambi pulo setiap hari Raya Idul fitri selalu merayakannya dengan saling bersilaturrahmi antara keluarga, saudara dan tetangga. Namun ada yang berbeda di sini. 

"Di kampung ini lebarannya bisa sampai seminggu lebih." begitu kata Agus Maulana seorang pemuda asli betawi di daerah Kampung pondok sambi Pulo.

Lebaran yang biasanya hanya berlangsung selama sehari atau dua hari saja, tidak berlaku di kampung pondok sambi pulo ini. Karena memang di daerah ini, lebarannya berlangsung selama kurang lebih satu minggu. Di mana pada lebaran hari pertama warga Kampung pondok sambi Pulo berlaku sebagai tuan rumah. Mereka hanya menunggu kerabat, sanak saudara dan handai tolan dari kampung sebelah (Kampung Tanah Koja).

Pada lebaran hari pertama ini setelah selesai sholat Ied, para bapak dan pemuda berkeliling kampung untuk mengucapkan hari lebaran dan saling bermaaf-maafan, begitu juga dengan para Ibu dan anak-anak. Bahkan biasanya anak-anak bergerombol sendiri untuk mengunjungi rumah-rumah warga untuk bersilaturrahmi sekaligus berharap mendapatkan uang "persen", begitu biasa mereka menyebut uang yang didapat dari hasil Lebaran.

"Saya sudah mendapatkan uang persen lima puluh ribu," kata Ojan, salah satu anak dari kampung pondok sambi pulo sambil menunjukkan lembaran uang dua ribuan kertas yang masih baru.

Tradisi memberikan uang persenan kepada anak-anak ini memang sudah biasa dilakukan oleh para orang tua warga kampung Pondok sambi Pulo.

"Ini tradisi setiap lebaran di mana kami memberikan uang persenan kepada anak-anak," ujar empok Rodemah, salah satu warga setempat.





Situasi lebaran hari pertama di Kampung Pondok sambi Pulo Duri kosambi.

Pada lebaran hari kedua, warga kampung Pondok sambi Pulo masih menerima tamu yang datang dari kampung yang lain yaitu kampung Selong (gang Selong). Seluruh kerabat, saudara, teman dan handai tolan datang mengunjuni rumah-rumah warga kampung pulo di lebaran hari kedua ini.

"Tradisi ini sudah dimulai semenjak puluhan tahun, semenjak saya masih kecil," kata pak Haji Abdul Madjid salah satu sesepuh warga Kampung Pondok sambi Pulo. "Tujuannya tentu saja untuk menjalin tali silaturrahmi agar tidak terputus sampai anak cucu," lanjut lelaki berusia sekitar 83 tahun ini.

Suasana Lebaran hari kedua di Kampung pondok sambi Pulo.

Pada lebaran Hari ketiga, secara bergantian warga kampung pondok sambi Pulo berkunjung ke kampung Tanah Koja. Mereka mengunjungi sanak saudara yang jarang bertemu dan berkomunikasi pada saat itu pun melebur menjadi satu saling bermaaf-maafan.

Suasana Lebaran hari ketiga di daerah kampung Tanah koja.

Pada lebaran hari ke Empat, warga Kampung pondok sambi pulo yang sudah dikunjungi oleh warga kampung (gang) Selong, pada hari keempat ini bergantian mereka mendatangi rumah saudara, sahabat dan keluarga yang berada di daerah Selong secara bersama-sama. Ibu-ibu berkelompok dengan Ibu-ibu sementara begitu juga dengan bapak-bapaknya mereka jalan kaki bersama-sama dari satu rumah ke rumah lainnya.





Suasana lebaran hari keempat.

Suasana lebaran hari kelima.


Pada lebaran hari ke Lima, warga kampung Pondok sambi Pulo selama seharian berkunjung keliling ke rumah sanak saudara yang ada di daerah kampung Pondok Randu hingga ke daerah Bojong dan Kembangan.

Keesokan harinya pada lebaran hari keenam hingga ke tujuh, suasana Lebaran sudah mulai sepi karena masing-masing hanya berkunjung ke rumah sanak famili mereka di lokasi-lokasi yang lumayan agak jauh sehingga mereka pun hanya pergi bersama keluarga, tidak secara bergerombol seperti pada lebaran dari pertama sampai kelima.

Begitulah lebaran warga Betawi yang ada di Kampung Pondok sambi Pulo dan sekitarnya. Sebuah tradisi lebaran yang unik dan jarang sekali kita lihat ada di daerah lain. Bahkan beberapa stasiun televisi swasta seperti Anteve, Trans tv, SCTV dan Jak TV pernah beberapa kali meliput acara ini.
Tentu saja banyak hal yang bisa kita ambil dari tradisi lebaran ini, yaitu dengan adanya saling berkunjung antara saudara, teman, kerabat dan handai tolan maka tai silaturrahmi tidak akan terputus sampai kelak anak cucu.


Cengkareng, Agustus 2012