Bebas berimajinasi

Bebas berimajinasi

Total Pageviews

Monday, July 27, 2015

Tak selamanya Horor itu menyeramkan...

Bagaimana reaksi kita ketika melihat film horor? Takut? Merasa seram? Merinding? Hm... tidak apa-apa kok, itu memang manusiawi. Cerita-cerita yang menyeramkan selalu membuat orang merasa seram atau ketakutan, tapi anehnya cerita-cerita seram selalu menagih dan membuat kita penasaran.

Apakah itu rasa takut? Rasa takut adalah sebuah perasaan yang muncul secara kompulsif terhadap sebuah objek tertentu, nah inilah yang dinamakan rasa takut atau gangguan kecemasan.




Ternyata horor tidak selamanya menakutkan lho, contohnya di dalam buku Horror science Quiz ini. Buku setebal 200 halaman terjemahan Korea yang diterbitan elexmedia komputindo ini tidak hanya menceritakan cerita-cerita seram yang tentu saja dibuat menarik dengan bahasa komik, sehingga tidak ada kesan seram sedikitpun ketika kita membacanya, bahkan kita akan tersenyum melihat kelucuan-kelucuan para tokohnya seperti Jjongi si pembuat onar yang lucu dan selalu membuat masalah, Ttori, walaupun penakut tetapi memiliki rasa keingintahuan yang besar mengenai segala sesuatu yang berbau horor..

Buku Horror Sceince Quiz ini juga memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengatasi rasa takut, serta keterangan-keterangan yang muncul di setiap akhir cerita yang tidak berdasarkan  pada ilmiah, membuat pembaca khususnya anak-anak memahaminya secara akurat. 

Spesifikasi Buku

ISBN: 9786020213927
Alih bahasa: Deni Supriyadi
Ukuran: 15 X 22 Cm
Cover: Soft Cover
Tebal: 200
Media: KOMIK
Penerbit: Elexmedia Komputindo




Friday, July 17, 2015

Selamat Hari Raya Idul Fitri

......
Banyak kata terucap tanpa sengaja hingga tak sadar menyakiti perasaan...
banyak tingkah polah terbuat hingga tak luput melukai
banyak mengesalkanmu apa yang selama ini tak terjagabanyak perbuatanku yang tak mengenakkan, hingga kau berkeluh kesah

Mungkin pernah tanpa sengaja
bercandaku terlewati batas
apa yang kupikir lucu ternyata membuatmu sakit
apa yang kupikir seru ternyata membuatmu malu 

kini...
di hari yang fitrah ini...
aku mohon
bukakan pintu maafmu
lebarkan tanganmu
untuk saling memeluk
meruntuhkan kebencian, dendam, sakit hati, dan amarah

Selamat hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436H mohon maaf lahir batin...


ilustrasi by: http://www.szaktudas.com


Twiries, Kembar yang tak selalu sama

Apa Kembar selalu sama?


Menurut Wikipedia, Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama tetapi tidak selalu dilahirkan dalam hari yang sama. Berbicara mengenai anak kembar, seringkali kita berpikir, bahwa mereka selalu identik dengan persamaan. Misalnya dalam urusan pakaian, yang satu merah, pasti yang lainnya juga merah, yang satu sepatunya hijau, yang lain tentu tidak ingin berbeda, begitu juga dengan yang lain semisal hobi, sifat, karakter dan yang lain. Tapi apakah sebenarnya anak kembar seperti itu?


Jika pertanyaan itu terlintas dalam benak kamu, maka bacalah buku Twiries, The Freaky Twin Diaries karya duo kembar Eva dan Evi yang keduanya adalah sama-sama menjadi penulis.
Di dalam buku setebal 303 hal ini lengkap diulas mengenai anak kembar. Bagaimana mereka pernah merasa kesal, senang, jahil, sampai terharu menjadi anak kembar.
Buku ini juga mengungkap bagaimana enaknya menjadi anak kembar dan bagaimana tidak enaknya menjadi anak kembar. Bahkan di dalam 7 alasan kenapa jadi kembar itu enak, mereka menyebut salah satunya adalah tidak pernah kesepian. Dan mereka juga menulis We call It Twin Curse atau alasan kenapa jadi anak kembar itu tidak enak, salah satunya adalah dibandingkan dalam hal fisik. 


Untuk membuat buku catatan semacam Personal literature tidaklah mudah, karena bisa jadi penulis akan terjebak dengan dunianya sendiri, dengan kelucuan-keluan yang (mereka anggap lucu)  tanpa memikirkan pembaca, sehingga akan terasa membosankan, tapi dalam buku Twiries ini terkesan ringan, lincah, seru dan kocak, apalagi diperkuat dengan ilustrasi-ilustrasi seru dan lucu ala komik Manga Jepang.


Judul                  : TwiRies; The Freaky Twins Diaries
Pengarang          : Eva Sri Rahayu & Evi Sri Rezeki
Penerbit             : de TEENS
Tebal                 : 303 halaman
Cetakan             : Pertama, Mei 2014
ISBN                 : 978-602-255-577-3

Saturday, July 11, 2015

Bapak, sebatang rokok dan Aku



Untuk Ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi...


Lagu Ayah yang pernah dinyanyikan oleh penyanyi Rinto Harahap di era tahun 80-an ini hingga sekarang masih sering dinyanyikan oleh para penyanyi. Mungkin anda juga pernah menyenandungkan lagu ini? Tidak apa-apa, syah-syah saja kok. Pada syaiur lagu ini, sang pencipta ingin mengungkapkan perasaannya pada sosok seorang lelaki yang disebutnya Ayah. Bagaimana ia sangat mencintai dan merindukan sosok Ayah, dan ingin sekali bertemu walau hanya adalam mimpi.





Buku BILA ESOK AYAH TIADA karya Nagiga Nur Ayati ini mungkin bisa mewakili anda yang pernah mencintai, menyayangi dan merindukan sosok Ayah. Buku yang berisi 10 kisah Inspiratif tentang Ayah ini,
menyadarkan kita akan hal-hal kecil yang sering kita lupakan ketika Ayah masih ada. Mungkin ketika Ayah kita masih ada, kita tidak pernah berpikir untuk membahagiakannya, tidak pernah sadar telah membuatnya kesal? Atau tidak pernah terpikir untuk membuat moment-moment khusus sebagai tanda rasa terima kasih atas semua jasa Ayah kita.

Apakah kaum lelaki identik dengan rokok? Benarkah begitu? Akh, tidak juga! Banyak kok laki-laki yang tidak merokok. Mereka adalah laki-laki yang sadar akan kesehatan dirinya dan orang lain. Mereka berani untuk menolak ropkok. Bagaimana dengan Bapak? Hmm....
Aku hanya tertegun sedih bila Bapak pulang. Mulutnya tidak pernah kosong. Selalu saja ada sebatang rokok yang mencuat dari kedua bibirnya. Tangannya pun senantiasa menggenggam sebungkus rokok. Di kantong celana tersedia korek api berwarna cokelat...... (Kebiasaan Bapak hal.217)

Seorang lelaki, sebatang rokok, dan tokoh aku, itulah konflik yang ada di dalam salah satu kisah berjudul Kebiasaan Bapak yang ada di dalam buku ini. Di sini kita bisa lihat, bagaimana bangganya seorang Aku yang memiliki seorang Bapak yang pandai bergaul, sehingga memiliki banyak teman di kantornya, bahkan saking terkenalnya si Bapak ini, sampai si tokoh Aku jadi ikutan terkenal. Bapak juga  aktif di berbagai kegiatan lingkungan perumahan, dan gemar menjadi panitia untuk berbagai kegiatan. Tapi di sisi lain, tokoh Aku sangat dilema lantaran kebiasaan sang Bapak, yaitu merokok!

Bapak sangat tegas dan berani. Karena ketegasannya itu, tidak ada orang yang mampu menggoyahkan kebiasaan merokoknya, termasuk tokoh Aku sebagai seorang anak yang sangat dekat dengan Bapak. Bapak akan tersinggung jika dinasehati mengenai bahaya merokok bagi kesehatan.

"Saya hanya ingin Bapak sehat. Lebih dari itu, Bapak tidak menyebarkan asap rokok kepada orang lain. Ini penting. Saya ingin Bapak hidup sehat, penuh berkah. Bisa berguna bagi orang banyak,"

"Kamu pikir Bapak tidak berguna? Sembarangan kamu bicara!" 
(Kebiasaan Bapak hal. 222)

Sebagai seorang anak, kerapkali kita berbeda pendapat dengan Ayah. Namun tanpa kita sadari, ternyata dibalik larangan, nasehat-nasehatnya itu sebenarnya ada pelajaran penting maupun tujuan terbaik bagi seorang Ayah buat anaknya. Sayangnya seringkali kita tidak menyadari itu.

Thursday, July 09, 2015

Betapa berartinya seorang Ibu buat kita...

Siapa yang tidak pernah mendengar cerita Malin Kundang? Sebuah legenda yang sangat terkenal dari ranah Minang, tentang seorang anak yang durhaka kepada Ibu kandungnya hingga dikutuk menjadi batu. Sebegitu hebatkah seorang Ibu?
Pernah ada satu kisah pada zaman Rasulullah, yaitu seorang anak yatim bernama Uwais Al-Qarni. Uwais  hidup bersama Ibunya yang tua, buta dan lumpuh. Untuk makan sehari-hari Uwais bekerja menggembalakan kambing. Uwais terkenal sangat rajin beribadah dan berbakti kepada Ibunya. Karena ketaannya dan baktinya kepada Ibunya ini, hingga Rasulullah pernah menyuruh sahabat Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khatab untuk meminta doa dan istighfar kepada Uwais Al Qarni. Bahkan Rasulullah menyebut Uwais Al Qarni sebagai penghuni langit.
Sudah banyak buku yang bercerita tentang Ibu yang dibuat oleh para penulis, baik yang berupa fiksi maupun nonfiksi. Salah satu buku yang bercerita tentang Ibu, yang akan saya review adalah buku dengan judul BILA ESOK IBU TIADA karya Nagiga Nur Ayati.


Seorang Ibu selalu berusaha menasehati anak, namun terkadang anak tidak bisa menerimanya dan merasa sang Ibu cerewet karena selalu mengatur. Memang anak memiliki pola sendiri. Bisa jadi berbeda dengan ibu. Ibu tidak meminta ank untuk sepaham. Tetapi anak cukup menghormati dan menyayangi ibunya, bahkan setelah ibu tiada.


Buku ini berisi 10 kisah Inspiratif tentang sosok seorang Ibu. Bagaimana sosok Ibu di mata suami, maupun  anak-anaknya. Buku ini juga memberikan kesadaran kepada kita tentang rasa cinta dan sayang kita kepada sosok Ibu. Bagaimana seorang Ibu memiliki kasih sayang yang tiada terhingga, sehingga ada jargon yang mengatakan, bahwa kasih sayang seorang Ibu sepanjang zaman, kasih sayang anak sepanjang jalan. Artinya kasih sayang seorang Ibu sungguh luar biasa terhadap anak-anaknya, walaupun seringkali anak-anaknya melukai perasaannya. Ibu tidak pernah mengeluh di depan anak-anaknya. Ibu akan melindungi anaknya apapun yang terjadi, walaupun nyawa sebagai taruhannya. Itulah gambaran sosok seorang Ibu pada umumnya.

Salah satu cerita yang menyentuh di dalam buku ini adalah berjudul Aku Pulang.
"Yang penting lakukan kebaikan setiap hari kepada Ibu, walaupun satu kebaikan." ucap Lusi saat menjadi narasumber pada sebuah Seminar Hari Ibu. (Aku Pulang hal. 123).

Konflik seorang anak terhadap Ibunya terlihat pada cerita Aku Pulang. Di mana sosok seorang anak bernama Lusi begitu menyepelekan dan membenci Ibunya lantaran sang Ibu begitu cerewet dan selalu ikut campur urusannya. Maka Lusi pun kemudian memutuskan untuk pergi dari rumah dan meninggalkan Ibunya. Ia tidak pernah tahu, betapa khawatir dan sedihnya sang Ibu yang ditinggalkan oleh anak perempuannya itu. Sampai akhirnya Lusi pun menyesal ketika ia berusaha kembali ke rumah dan mendapati Ibunya telah meninggal.

Membaca buku Bila Esok Ibu Tiada, membuat kita sadar akan pentingnya seorang Ibu bagi kita dan kita akan selalu mencintai dan menyayanginya.
 


Judul buku: BILA ESOK IBU TIADA
Penulis: Nagiga Nur Ayati
Penerbit: Puspaswara
Tebal: 234 halaman
Harga: 50.000,-