Pernah ada pertanyaan masuk ke imel
saya. Kira-kira pertanyaannya seperti ini:
"Aku punya cerpen tapi bingung
mau dikirim ke mana, ya?"
Nah lo..., saya juga bingung
menjawabnya. Lha cerpen situ yang buat kok tanyanya ke saya? Hehehe bercanda
gan... biar gak tegang bacanya jadi diawali lucu-lucuan dulu ya... eh lucu gak
sih?
Begini... Ketika saya membuat
cerpen, hal pertama yang saya pikirkan adalah akan ke mana cerpen saya ini
dikirim? Ke majalah A, majalah B atau majalah C. Jadi begitu sudah jelas
bahwa saya akan mengirimkan cerpen saya ke majalah A maka sayapun segera
mencari tahu, seperti apakah majalah A itu? Nah setelah tahu, barulah saya
bikin cerpennya.
Coba deh baca pertanyaan diatas,
kebalikannya kan?
Jadi kalau menurut saya, sebelum
kita menulis cerpen, yang kita pikirkan terlebih dahulu adalah media/majalah
apa. Setelah tahu media/majalah yang kita tuju barulah kita mulai membuat
cerpen. Dengan begitu cerpen yang kita kirimkan tidak akan sia-sia. Kenapa saya
bilang sia-sia? Karena jika cerpebn kita dikirimkan ke media/majalah yang
salah, walau sebagus apapun cerpen kita, percuma saja, pasti tidak akan
diterima alias ditolak.
Kenapa bisa begitu?
Ya, bisa saja. Contoh gampangnya
begini. Misalnya Kita membuat cerpen bertemakan cinta remaja SMA. Cerpen itu
bagus banget, tidak ada duanya di dunia (hehehe lebay) tapi kemudian kita
mengirimkannya ke majalah anak-anak seperti Bobo. Nah lho... ya tentu saja
bakalan ditolak sama majalah Bobo. Iya nggak sih?
Begitu kira-kira contoh gampangnya.
Nah, sebelum kita mengirimkan cerpen
ke media/majalah pun kita harus cari tahu dulu media/majalahnya. Misalnya:
1. Segmen pasarnya untuk kalangan
apa. Menengah bawah atau menengah atas. Karena setiap majalah punya segmen
pasar sendiri-sendiri.
2. Majalah anak-anak atau dewasa
2. Gaya bahasanya
3. Tema-temanya yang sering dimuat
seperti apa
Untuk itulah sebelum kita
mengirimkan cerpen ke media/majalah dimaksud, jangan malas untuk membaca dan
mempelajari tulisan-tulisannya. Jangan pelit untuk membeli salah satu
terbitannya dan pelajari kalau perlu nelpon ke majalahnya dan say hello sama
redaksinya, tanya kira-kira tema apa yang diterima oleh majalah tersebut.
Setelah kita tahu seluk beluk
majalah tersebut, barulah kita kirim cerpen kita ke majalahnya.Dan ingat,
setelah itu jangan dipikirin. Lupakan dan buatlah cerpen yang baru lagi. Dan
biasanya, setelah 3 bulan cerpen kita tidak dimuat, berarti cerpen kita tidak
lolos seleksi. Jangan putus asa, cari lagi ide dan buat lagi cerpen yang
baru.
Nah begitulah kira-kira penjelasan
saya tentang pertanyaan ke mana sih, cerpen kita akan dikirim? Jadi pada
intinya, sebelum kita mengirimkan cerpen ke media/majalah, pelajari dulu
media/majalahnya barulah kita kirim. Oke? Okelah kalo begitu...
Tetap semangat dan terus menulis...
No comments:
Post a Comment
Komentar yaaa