Bebas berimajinasi

Bebas berimajinasi

Total Pageviews

Tuesday, March 26, 2019

CERITA SATIRE

ilustrasi: it.freepik.com


Ketika tangan kanan dan tangan kiri bekerja

Suatu hari laki-laki perlente masuk ke sebuah kamar Rumah sakit. Istrinya sedang terkulai lemah akibat penyakit kanker stadium 3 yang dideritanya. Sore nanti sang istri akan menjalani operasi besar.
Sang suami menarik kursi dan duduk di samping sang istri dengan menggenggam tangan sang istri begitu erat. Air mata jauh dari balik kaca mata minusnya.
"Yang sabar ya sayang, kamu pasti sembuh," ujar sang suami dengan suara serak, seolah mewakili perasaannya yang teramat sedih.
Sementara sang Istri yang dalam kondisi lemah hanya mengangguk lewat kedipan matanya. Air matanya mulai membanjir.
"Te terima kasih sayang," kata sang istri terbata dengan suara pelan yang nyaris tak terdengar.
Sang suami menganggguk dan semakin erat menggenggam tangan sang istri.
"Sayang, boleh aku tanya?" sang istri menatap sang suami dengan rasa penasaran.
Sang suami mengangguk.
"Seandainya aku tidak ada lagi, apakah kamu akan menikah lagi?"
Sang Suami terkejut. Mukanya langsung memerah darah. "Kamu bicara apa sih sayang?"
"Aku cuma tanya saja kok sayang." katanya dengan suara memelas.
Sang suami menarik napas dalam. "Kamu lupa ya, aku sudah sering bilang sama kamu, kalo kamu itu satu-satunya bidadari dalam hati aku, sayang."
Sang istri tersenyum.
"Jadi kalo aku nggak ada, kamu nggak akan menikah lagi?" tanya sang istri untuk melampiaskan rasa penasarannya yang begitu dalam.
Sang suami mengangguk.
Sang istri tersenyum. Rasa penasarannya sedikit terobati dengan anggukan sang suami yang sangat ia cintai itu.
Tiba-tiba HP dalam saku celana sang suami bergetar. Dengan segera diambilnya Hp dalam saku.dan dilihatnya layar Lcd. Pesan WA masuk. Wajah sang suami langsung memucat mayat.
"Ada apa sayang?" tanya sang istri. Ia tidak tahu jika sang suami merogoh HP dalam saku celananya,
"Enggak ada apa-apa sayang," sahut sang suami dengan menyembunyikan satu tangannya di bawah tempat tidur, sementara satu tangan kirinya masih menggenggam erat tangan sang istri.
Sang suami kemudian membaca WA dari seseorang. Seseorang yang sangat spesial yang selama ini menjadi tempat curhatnya di kantor, ketika sang istri terbaring di Rumah sakit. Dan sang suami dengan lihainya mengetikkan jarinya ke HP.yang tak terlihat oleh sang istri.

Tunggu ya sayang, saya lagi ada meeting sama client. Love you...
......





Wednesday, January 20, 2016

Dilwale





Dhoop se nikal ke
Chhanv She Pisal ke
Hum mile Jahaan Par Lamha Tham Gaya...

setelah keluar dari terik matahari...
tergelincir jauh dari tempat bernaung
tempat di mana kita bertemu
waktupun berhenti di sana

Itulah kira-kira potongan syair lagu Gerua, lagu India yang menjadi soundtrak dari film India berjudul Dilwale. Hm... lagu-lagu India memang syairnya terdengar manis.
Setelah sekian lama... akhirnya kedua bintang Bolywood kembali bermain bersama di dalam Film Dilwale ini. Yup, siapa lagi kalau bukan Shah Rukh Khan dan Kajool. Pasangan yang berhasil mendunia berkat kepiawaian akting mereka di film Kuch-Kuch Hotahai ini kembali bermain bersama di film ini.  
Film Dilwale ini bercerita tentang Raj (Shah Rukh Khan) yang terlibat dalam dunia gangster. Ia dikhianati oleh seorang wanita yang sangat ia cintai, yaitu Meera. Tanpa diduga Raj kembali bertemu dengan Meera setelah 15 tahun lamanya yaitu melalui kisah cinta sang adik, Veer yang menyukai gadis bernama Ishita. Ishita tidak lain dan tidak bukan adalah adik dari Meera.

Meskipun keduanya, baik Raj maupun Meera masih belum bisa memaafkan karena masa lalu mereka, tetapi keduanya tidak bisa memungkiri bahwa masih ada perasaan cinta yang terpendam. Bisa dibayangkan, selanjutnya adalah jalinan kisah cinta yang penuh intrik dan bumbu komedi dan tentu saja, tarian dan lagu Indiahe..



@kalongking
 

Tuesday, November 24, 2015

Wanita Yang sangat mengInspirasi






Sosok wanita hebat ini tidaklah familier. Ya, tentu saja, karena beliau bukanlah artis atau public figure. Lalu tahukah anda siapa beliau?
Nah, mungkin anda yang lahir pada era tahun 70-an atau 80an, masih ingat dengan buku Pelajaran Bahasa Indonesia di SD kan?

Nah ini dia penampakkan bukunya...
Hm... flashback zaman dahulu nih. Kita tentu masih ingat dengan buku ini dong. Di mana kita diajarkan tentang metode membaca dalam peraga buku Bahasa Indonesia yang terkenal ini, yaitu


Ini Budi
Ini Ibu Budi
Ini Bapak Budi




Nah... foto wanita hebat yang ada di atas adalah penemu/penggagas buku metode peraga bahasa Ini Budi yang juga disebut Struktur Analitik Sintetik (SAS) Bahasa Indonesia untuk kelas satu SD ini.

Ya, beliau adalah Siti Rahmani Rauf. Wanita yang tinggal di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini kini berusia 96 tahun.


image



Sekilas tentang Ibu Siti Rahmani Rauf

Nama lengkapnya Siti Rahmani Rauf. Lahir di Padang pada 5 Juni 1919. Beliau biasa disapa dengan Ibu Ani. Mantan kepala sekolah tanah abang 5 Jakarta Pusat ini terkenal dengan karyanya yang berupa buku pelajaran bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar (SD). Khususnya untuk murid-murid SD kelas 1 s.d. 3. Berkat buku yang diciptakan itulah nama beliau dikenal luas oleh mereka yang pernah mengenyam pendidikan SD di era tahun 1980-an dari seluruh Indonesia.

Beliau adalah seorang guru kreatif, dan inspiratif yang amat langka dimiliki bangsa kita.
Mantan guru di jaman Belanda yang bergaji 25 gulden Belanda ini baru diangkat menjadi guru pemerintah (PNS saat ini) pada tahun 1937. Beliau pensiun sebagai mantan kepala sekolah SDN Tanah Abang 5 pada tahun 1976.

Ide membuat buku paket bahasa Indonesia berangkat dari kegelisahan ibu Ani terhadap metode pembalajaran yang ada. Pada saat upgrading guru-guru, dan kepala sekolah oleh penilik sekolah, penggunaan system ejaan dalam pelajaran bahasa Indonesia belum menggunakan system Analisa Sintesa (SAS). Oleh karena itu beliau memiliki ide untuk membuat buku pelajaran belajar membaca yang berbeda dari yang ada. Ide beliau itu beliau tulis tangan lengkap dengan visualisasi gambar, dan beliau kirimkan kepada penerbit pemerintah di bawah naungan pendidikan dan kebudayaan sekitar tahun 1980-an.

Di usianya yang sudah senja, Ibu Ani masih gemar membaca buku lho, terutama novel berbahasa Belanda.

 Nah, ternyata buku yang beliau susun sangat digemari oleh para guru pada saat itu. Banyak guru memakai buku itu untuk mengajarkan membaca kepada para murid SD, sehingga buku karya beliau dicetak dalam jumlah banyak dan tersebar ke seluruh daerah yang ada di Indonesia. Beliaupun mendapatkan hadiah berupa Ongkos Naik Haji (ONH) dari penerbit di tahun 1986.

Sungguh besar jasamu Ibu, khususnya bagi kami yang pernah merasakan manfaat buku Bahasa Indonesia yang kau ciptakan ini. Di Hari Guru ini sudah selayaknya kita menghaturkan banyak rasa Terima kasih kepada beliau atas pelajaran yang sangat berharga ini. Dan kita harus belajar pada apa yang telah Beliau lakukan, untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi banyak orang.

Dari berbagai sumber.
sumber: Wijayalabs.com

Saturday, October 31, 2015

Mendongeng Yuk





Tahukah anda, bahwa menurut para pakar Psikologi anak, mendongeng dapat menumbuhkan minat baca pada anak-anak. Di dalam buku dongeng terdapat berbagai macam karakter yang dapat membuat si anak berimajinasi.

Yuk tumbuhkan minat baca anak sejak dini dengan mendongeng untuk anak...


 

Buku Dongeng Nusantara ini, berisi 34 dongeng dan cerita rakyat dari seluruh nusantara. Tidak hanya itu, dalam buku ini juga banyak terdapat ilustrasi-ilustrasi menarik dan komik yang lucu sehingga akan membuat anak-anak senang untuk membacanya.





Buku Dongeng Nusantara terbitan Pelangi Indonesia ini sudah tersedia di toko buku terdekat di kota anda seperti Gramedia, Gunung Agung, Kharisma atau toko buku online. 
Selamat mendongeng... 

@kalongking
 


Thursday, August 06, 2015

Cerita Inspirasi 2

Kepala Ayam


ilustrasi by: www.pd4pic.com

Bagi Lastri, makan dengan lauk ayam adalah makanan yang sangat istimewa dan mewah. Bagaimana tidak, hampir setiap hari ia hanya memasak sayur dengak lauk tahu dan tempe. Bahkan ketika ia benar-benar tidak memiliki uang, Lastri hanya membuat kan sambal sebagai lauk makan untuk suami dan kedua anaknya.
Pekerjaann suaminya yang hanya sebagai tukang kuli panggul di pasar tradisional, membuatnya harus pandai-pandai mengatur keuangan yang tidak seberapa. Belum lagi untuk membiayai kedua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Belilah seekor ayam untuk lauk makan kita hari ini," kata sang suami ketika suatu hari ia mendapatkan rezeki yang cukup lumayan.
Maka Lastri pun bergegas ke pasar untuk membeli seekor ayam. Sesampai di rumah, dimasaknya ayam itu, setelah sebelumnya ia potong menjadi beberapa bagian. Ketika ia memotong bagian kepala ayam, Lastri teringat akan suaminya. Setiap ada kesempatan memasak ayam, suaminya paling suka sekali dengan kepala ayam. Sementara ia dan kedua anaknya paling tidak suka dengan kepala ayam.
Ketika makan malam tiba, Lastri pun menghidangkan makan malam itu dengan lauk ayam. Disendoknya nasi untuk sang suami dan kedua anak-anaknya.
"Asyikkk kita makan ayam!" teriak anak bungsunya dengan mata berbinar.
"Alhamdulillah, Ayah mendapatkan rezeki lebih," kata Lastri. Ia selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu bersyukur dengan apa yang didapat, sekecil apapun itu.
Setelah membagikan daging ayam kepada kedua anaknya, Lastri kemudian mengambil kepala ayam untuk suaminya.
sang suami begitu lahapnya makan dengan lauk kepala ayam.
"Hm... enak sekali masakan Ibu," puji sang suami sambil menggigit kepala ayam. Ia tak pernah bosan memuji masakan istri tercintanya itu.
Tiba-tiba Lastri berpikir untuk menanyakan perihal kecintaan suaminya itu dengan makan kepala ayam.
"Ayah, kenapa sih Ayah suka sekali dengan kepala Ayam?" tanya Lastri.
"Iya Yah, kepala Ayam kan tidak enak," sambar si sulung.
"Betul Yah, kami semua tidak suka dengan kepala ayam." kata si bungsu.
Sang suami tersenyum. "Untuk itulah Ayah makan kepala ayam."
"Maksudnya?" tanya Lastri penasaran.
"Karena kalian tidak suka dengan kepala ayam, maka Ayah lah yang makan kepala ayam itu, agar kalian bisa menikmati daging-daging ayamnya."
Sungguh terkejut Lastri mendengarnya. Betapa sang suami adalah seorang Ayah yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya. Bahkan untuk makan pun, ia rela hanya memakan kepala ayam yang tidak disukai oleh istri dan anak-anaknya. Betapa besar perhatian dan rasa sayang sang suami terhadap Lastri dan anak-anaknya. Lastri pun terharu. Ia benar-benar kagum pada sang suami tercintanya itu. Tanpa sadar Lastri menitikkan air mata bahagia.
***