Bebas berimajinasi

Bebas berimajinasi

Total Pageviews

Sunday, May 14, 2006

Novel Perdana


Ini adalah novel perdana, pertama aku kirim, judulnya si Kepala batu, tapi kemudian di rubah sama si penerbit jadi EGO 2 CINTA.
Ini adalah cerita tentang cewek yang terobsesi dengan seorang cowok, setelah si cowok salah ngirim SMS.....
Ceritanya ringan dengan ending yang tidak terduga.

Berikut beberapa komentar temen-temenku.

Budi (mantan temen kos): Bisa juga lo, nulis teenlit?

Atang: (mantan temen kos juga): Hihihi.... najis!

Lonita (mantan.....): GRRGGHH......!!!

Yunita (mantan temen kul) : Ceritanya menarik, bisa bikin gw cekikikan, tapi kok tipis banget seh, lain kali kalo bikin yang tebelan dikit dunk, biar bacanya nggak cepet rampung. Btw oke Chris, lain kali nama gue di pake dong, hehehe...

Adisa (figuran deket rumah): Kasihan kan Tintan, masak gitu sih... kalo bikin lanjutannya, sambungin dong sama Oscar!

Fani dan Nana (petugas warnet): Wah, kayaknya bagus tuh, pinjem ya?

Friday, May 05, 2006

IdE

Ide?
Apaan tuh?
Hm... ilham ya?
Yap! Sama aja. Mo bilang ilham kek, mo bilang ide kek, yang penting, intinya sama. Sama-sama sebuah sumber untk membuat sebuah karya.

Di mana adanya tuh ide?

Di mana-mana ada. Di sekolah, di rumah, di jalan, di pasar, di mall, pkoknya di mana-mana.
Kok gue nggak pernah nemuin?
Elonya aja yang bego! Hehehe nggak ding becanda brur!
Ide itu banyak banget. Apa yang kita lihat, apa yang kita denger, apa yang kita rasakan, itulah ide... asal kamunya harus peka dong.

Kenapa gue nggak pernah nemuin ya..., malah gue nyariin sampe ke puncak, tapi nggak juga dapet.

Hehehe yaiyalah... ke puncak itukan buat liburan....

Trus gimana dunk? Bingung nih?

Yaudah, pokoknya belajar aja. Belajar dari ide-ide kecil seperti yang ada di sekitarmu sehari-hari, nanti lama-lama terbiasa kok.

Oke deh...

Cerpen Gaul




Ini juga cerpenku yang di muat tabloid Gaul untuk yang ke berapa ya.... hm, lupa. Ini edisi 18 4-10 Mei 2006.

Judul aslinya: Lho kok? Tapi kemudian di ganti sama redAksinya jadi: NGGAK PERNAH TURUN DARI MOBIL
Ceritanya tentang seorang tokoh (cewek) yang naksir berat sama kakak temannya, yang nggak pernah turun dari mobil. Begitu teman si tokoh ngajakin belajar bareng di rumahnya, si tokoh jelas aja mau banget. Ia dandan habis-habisan, sampe di komentarin sama kakak dan teman-temannya. Habisnya norak sih, masak mau belajar bareng aja, dandanannya kayak orang mo ke kondangan gituloh...tapi si tokoh cuek, karena emang pada dasarnya dia mo nunjukin someting ke kakak temannya itu, yang wajahnya hm... cakep men.

Tapi apa yang terjadi kemudian? Ternyata cowok yang nggak pernah turun dari mobil, kalo ngejemput teman si tokoh ke sekolah itu, kakinya cacat. Ini sama sekali nggak pernah terbayang oleh si tokoh. Tapi begitulaha kenyataannya. Tapi si tokoh tetap tegar kok. Toh setelah ngelihat kaki si cowok itu cacat, nggak lantaran si tokoh nyesel atau apa. Karena memang ia pada dasarnya sudah suka.

Majalah GIRLS




Ini adalaha cerpenku untuk yang kesekian kalinya muncul di majalah anak-anak GIRLS, edisi 19 th 01 Mei 2006 judulnya: TEMAN JAIL YANG BIKIN KANGEN

hM... Ceritanya seorang tokoh anak laki-laki yang suka ngusilin teman perempuan. HIngga pada suatu hari, kejailannya itu di balas dengan kejailan yang lain oleh si tokoh perempuan yang sering ia jaili. Dengan memasukkan cicak ke dalam tasnaya. Si tokoh cewek tahu, kalo tokoh yang suka jail itu takut sekali sama cicak, dari supirnya. Dan apa yang terjadi ketika tokoh cowok di jaili? Ternyata dia sangat ketakutan.
Dan beberapa hari ia tidak masuk sekolah. Ternyata ia pindah sekolah. Dan si tokoh cewekpun kaget. Masak gara-gara hanya di takutin cecak, sampe pindah sekolah. Lalu iapun berjanji, akan minta maaf...

Mungkin pelajaran yang bisa diambil dari cerpena anak ini, jadi orang jangan suka jail kali ye...

Cerpen Bobo



Hm.... setelah lama vakum, akhirnya di majalah Bobo edisi 03 27 April 2006,
cerpenku kembali muncul. Judulnya: BUKAN POHON KEPALA
Ceritanya tentang seoarang anak yang pandai, namun kurang teliti. Ia menyepelekan pelajaran yang dianggapnya begitu gampang, hingga pada suatu hari, ketika sang guru mengadakan ulangan, si tokoh (karena pinter dan menggampangkan soal, tepatnya menyepelekan)bisa dengan cepat menyelesaikan soal-soal.

Tapi dari sepuluh soal, ternyata ada satu soal yang salah. Seharusnya pohon kelapa, dia tulis pohon kepala. Akhirnya ia tidak mendapat hadiah dari sang guru, yang waktu itu sedang ulang tahun dan berjanji akan memberikan hadiah, kepada siapa saja yang dapet nilai seratus.

Pelajaran yang bisa di ambil dari cerpen ini, kita tidak boleh menyepelekan, segampang apapun pelajaran. Dan sebuah ketelitian perlu kita miliki, agar pekerjaan yang kita buat, bisa mendapatkan hasil yang maksima. Kira-kira begitu....