Bebas berimajinasi

Bebas berimajinasi

Total Pageviews

Thursday, July 09, 2015

Betapa berartinya seorang Ibu buat kita...

Siapa yang tidak pernah mendengar cerita Malin Kundang? Sebuah legenda yang sangat terkenal dari ranah Minang, tentang seorang anak yang durhaka kepada Ibu kandungnya hingga dikutuk menjadi batu. Sebegitu hebatkah seorang Ibu?
Pernah ada satu kisah pada zaman Rasulullah, yaitu seorang anak yatim bernama Uwais Al-Qarni. Uwais  hidup bersama Ibunya yang tua, buta dan lumpuh. Untuk makan sehari-hari Uwais bekerja menggembalakan kambing. Uwais terkenal sangat rajin beribadah dan berbakti kepada Ibunya. Karena ketaannya dan baktinya kepada Ibunya ini, hingga Rasulullah pernah menyuruh sahabat Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khatab untuk meminta doa dan istighfar kepada Uwais Al Qarni. Bahkan Rasulullah menyebut Uwais Al Qarni sebagai penghuni langit.
Sudah banyak buku yang bercerita tentang Ibu yang dibuat oleh para penulis, baik yang berupa fiksi maupun nonfiksi. Salah satu buku yang bercerita tentang Ibu, yang akan saya review adalah buku dengan judul BILA ESOK IBU TIADA karya Nagiga Nur Ayati.


Seorang Ibu selalu berusaha menasehati anak, namun terkadang anak tidak bisa menerimanya dan merasa sang Ibu cerewet karena selalu mengatur. Memang anak memiliki pola sendiri. Bisa jadi berbeda dengan ibu. Ibu tidak meminta ank untuk sepaham. Tetapi anak cukup menghormati dan menyayangi ibunya, bahkan setelah ibu tiada.


Buku ini berisi 10 kisah Inspiratif tentang sosok seorang Ibu. Bagaimana sosok Ibu di mata suami, maupun  anak-anaknya. Buku ini juga memberikan kesadaran kepada kita tentang rasa cinta dan sayang kita kepada sosok Ibu. Bagaimana seorang Ibu memiliki kasih sayang yang tiada terhingga, sehingga ada jargon yang mengatakan, bahwa kasih sayang seorang Ibu sepanjang zaman, kasih sayang anak sepanjang jalan. Artinya kasih sayang seorang Ibu sungguh luar biasa terhadap anak-anaknya, walaupun seringkali anak-anaknya melukai perasaannya. Ibu tidak pernah mengeluh di depan anak-anaknya. Ibu akan melindungi anaknya apapun yang terjadi, walaupun nyawa sebagai taruhannya. Itulah gambaran sosok seorang Ibu pada umumnya.

Salah satu cerita yang menyentuh di dalam buku ini adalah berjudul Aku Pulang.
"Yang penting lakukan kebaikan setiap hari kepada Ibu, walaupun satu kebaikan." ucap Lusi saat menjadi narasumber pada sebuah Seminar Hari Ibu. (Aku Pulang hal. 123).

Konflik seorang anak terhadap Ibunya terlihat pada cerita Aku Pulang. Di mana sosok seorang anak bernama Lusi begitu menyepelekan dan membenci Ibunya lantaran sang Ibu begitu cerewet dan selalu ikut campur urusannya. Maka Lusi pun kemudian memutuskan untuk pergi dari rumah dan meninggalkan Ibunya. Ia tidak pernah tahu, betapa khawatir dan sedihnya sang Ibu yang ditinggalkan oleh anak perempuannya itu. Sampai akhirnya Lusi pun menyesal ketika ia berusaha kembali ke rumah dan mendapati Ibunya telah meninggal.

Membaca buku Bila Esok Ibu Tiada, membuat kita sadar akan pentingnya seorang Ibu bagi kita dan kita akan selalu mencintai dan menyayanginya.
 


Judul buku: BILA ESOK IBU TIADA
Penulis: Nagiga Nur Ayati
Penerbit: Puspaswara
Tebal: 234 halaman
Harga: 50.000,-





No comments:

Post a Comment

Komentar yaaa

Post a Comment

Komentar yaaa